Selasa, 09 Februari 2016

ANTROPOLOGI BAHASA DAN KESENIAN

ANTROPOLOGI BAHASA DAN KESENIAN
BAHASA
Bahasa  adalah suatu sistem bunyi, yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti, yang dapat ditangkap oleh semua orangyang berbicara dalam bahasa itu. Meskipun manusia pertama-tama bersandar untuk saling kounikasi satu sama lain, tetapi bahasa bukanlah satu-satunya sarana kamunikasi. Sarana –sarana lain ialah para bahasa (para-language), yaitu sistem bunyi yang menyertai bahasa, dan kinesika (kinesics), yaitu sistem gerakan tubuh yang digunakan untuk menyampaikan pesan (massage).
Ada dua ciri bahasa yang saling bertentangan, yakni ciri universal dan ciri lokal (unik). Ciri universal bahasa, diantaranya terletak pada fonologi, morfologi, dan semantik yang ditemukan pada hampir semua bahasa yang terletak adjektif mengikuti nomina, seperti rumah besar, jalan besar dan orang pandai yang juga ditemui di berbagai bahasa di dunia. Sifat universal bahasa dapat juga di temui di persamaan kata pada beberapa bahasa di dunia. Fakta ini memperkuat dugaan para ahli bahwa pada asal mulanya bahasa manusia itu adalah satu dan sama.
Sifat lokal (unik) bahasa dapat ditemui pada setiap daerah dan waktu serta individu. Lingua Franca Indonesia adalah bahasa Indonesia, tetapi cara setiap orang Indonesia menggunakan bahasa Indonesia dapat kita tentukan asal usul daerah. Cara orang AMbon berbeda dengan orang Betawi dalam mengungkapkan sesuatu dalam Bhasa Indonesia. Begitu juga halnya dengan orang Minahasa, Madura, Batak, Jawa dan sebagainya. Keunikan itu pada akhirnya membentuk aksen, logat atau dialek yang disebut juga dengan idiolek-idiolek.
Bahasa digunakan oleh para anggota suatu masyarakat, yang masing-masing memiliki kebudayaan sendiri-sendiri. Variabel-variabel sosial, seperti kelas dan status orang yang menggunakan bahasa akan mempengaruhi cara mereka menggunakan bahasanya. Disampingmitu, orang berkomunikasi tentang apa yang mempunyai arti bagi mereka, dan apa yang berarti atau tidak berarti yang ditentukan oleh kebudayaan mereka.
Kedudukan akan sentral bahasa dalam kebudayaan umat mausia dengan sendirinya menimbulkan spekuliasi tentang bagaimanakah kiranya bahasa timbul pertama kalinya. Bahasa merupakan salah satu unsur universal kebudayaan adalah adanya bahasa yang dipakai oleh seluruh komunitas yang tersebar di muka bumi. Bahasa sebagai urutan pertama didasari teori, bahwa bahasa merupakan unsur budaya yang terlebih dulu ada dalam kebudayaan manusia. Bahasa membantu manusia dalam memahami dan menggunakan simbol, khususnya simbol verbal dalam pemikiran dan berkomunikasi. Di antara semua bentuk simbol, bahasa merupakan simbol yang paling rumit, halus dan berkembang. Manusia berdasarkan kesepakatan bersama dapat menjadikan suatu simbol bagi suatu hal lainnya.
Setiap bahasa manusia baik itu Inggris, Cina, Indonesia adalah sarana untuk menyampaikan informasi dan berbagi pengalaman, baik yang bersifat kultural maupun individual, dengan orang lain. Karena kita cenderung menganggap bahasa sebagai sesuatu yang biasa, maka mungkin tidak begitu jelas bagi kita bahwa bahasa juga merupakan suatu sistem yang memungkinkan kita mengutarakan keprihatinan, kepercayaan, dan pengertian kita dalam bentuk lambang yang dapat dipahami dan ditafsir oleh orang lain. Ini terjadi dengan mengambil sejumlah kecil bunyi, tidak ada bahasa yang menggunakan lebih dari 100 bunyi, dan menciptakan peraturan untuk menggabung-gabungkannya sehingga bermakna.
Dalam daerah saya yaitu daerah jawa tengah yaitu Surakarta tempatnya memiliki corak budaya yaitu bahasa jawa. Bahsa jawa sendiri ada yang ber logat kasar maupun halus dan biasan nya di daerah Jawa bagian tengah yang mempunyai bahasa jawa kasar dan halus juga, bahasa jawa halus kebanyakan berada di kota kota disekitar ibukota jawa tengah ini contohnya di solo dan di ibukotanya sendiri yaitu di semarang , di DI Yogyakarta juga memakai bahasa yang halus, sedangkan untuk yang bahasa jawa kasar berada di kota daerah perbatasan antara jawa barat dan jawa tengah biasanya di kota daerah sekitar pantai utara dan pantai selatan. Untuk wilayah jawa timur bahasa jawanya kebanyakan sama dengan bahasa yang ada di jawa tengah ,tapi di daerah barat jawa timur cara bicara didaerah ini agak lantang atau tegas, bahasa ini terletak berdekatan dengan daerah Madura .Dan ada lagi daerah Bali yang bahasanya terdengar seperti bahasa jawa tapi jauh sekali berbeda juga bahasa Nusa tenggara yang terdengar seperti bahasa bali.


Bahasa Jawa Surakarta adalah dialek bahasa Jawa yang diucapkan di daerah Surakarta dan sekitarnya. Dialek ini menjadi standar bagi pengajaran bahasa Jawa. Meskipun satu rumpun, Bahasa Jawa di tiap daerah di Jawa Tengah mempunyai ciri-ciri tersendiri yang khas mencerminkan dari mana asal Bahasa Jawa tersebut. Untuk istilah "dingin" di Surakarta menggunakan kata Bahasa Jawa "adem", sedangkan orang yang tinggal di Semarang menyebutnya "atis".
Contoh bahasa ngoko atau bahasa akrab antar sesame teman : "'Lha piye tho, aku meh mangkat ning ra duwe duit." ("Bagaimana ini, saya akan berangkat tapi tidak punya uang.") "Mbok kowe mesake aku, dijilehi duit piro wae sak nduwemu. ("Kasihani aku, dipinjami uang berapa saja yang kamu punya.") "Sesok tak baleke yen wis oleh kiriman soko mbakyu ku." ("Besok {dalam waktu yang tidak bisa ditentukan kapan} saya kembalikan kalau sudah dapat kiriman dari kakak perempuan saya.").
Contoh bahasa karma atau bahasa yang di gunakan kepada orang yang di hormati atau yang lebih tua :
A : Assalamualaikum.
B: Waalaikum salam. Monggo.
A: Inggih. (Lenggah wonten kursi)
B: Wonten Nopo, nggih pak?
A: Niku, Kula badhe mundhut Iuran RT.
B: Pinten, nggih?
A: Sedoso ewu, pak.
B: Nggih, kulo pendhetaken yatrane.
Sekedhaaap....
B: Niki yatranipun, pak.
A: Njih Matur Nuwun. Kulo badhe pamit meniko.
B: Oh, nggih. Sami-sami.
KESENIAN
            Seni ialah penggunaan kreatif imajinasi manusia untuk menerangkan, memahami, dan menikmati kehidupan. Meskipun gagasan tentang seni untuk tujuan yang tidak berguna dan tidak praktis tampaknya tertanam dalam-dalam dalam pemikiran orang Barat modern, dalam kebudayaan-kebudayaan lain seni sering digunakan untuk keperluan yang dianggap penting dan praktis 
seni mencerminkan nilai-nilai kebudayaan dan perhatian rakyat. Ini khususnya berlaku untuk kesenian verbal-mitos, legenda, dan dongeng-dongeng. Dari sini, para ahli antropologi dapat mengetahui bagaimana suatu bangsa mengatur dunianya, dan mengetahui sejarahnya. Demikian juga, musik dan seni rupa, seperti seni patung, dapat menjadi saarana untuk memahami pandangsn dunia seseorang, dan melalui studi distribusional, kesenian dapat memberi gambaran tertentu tentang sejarah suatu bangsa. Di samping menambah kenikmatan pada hidup sehari-hari, kesenian yangberaneka ragam mempunyai sejumlah fungsi. Mitos, misalnya, menentukan norma untuk perilaku yang teratur, dan kesenian verbal pada umumnya meneruskan adat kebiasaan dan nilai-nilai kebudayaan. Nyanyian juga dapat berfungsi seperti itu, dalam batas-batas yang ditimbulkan oleh musik. Dan setiap bentuk kesenian dapat menambah eratnya ikatan solidaritas masyarakat yang bersangkutan.
Kesenian dipandang dari sudut  cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan keindahan itu dinikmati, maka ada dua lapangan besar yaitu (a) seni rupa, atau kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan mata, dan (b) seni suara, atau kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan telinga
Dalam lapangan seni rupa ada seni patung,  seni relief (seni ukir), seni lukis serta gambar, dan seni rias. Seni musik ada yang vokal (menyanyi) dan ada yang instrumental (dengan alat bunyi-bunyian), dan seni sastra lebih khusus terdiri dari rposa dan puisi
Suatu lapangan kesenian yang meliputi kedua bagian tersebut adalah seni gerak atau seni tari, karena kesenian ini dapat dinikmati dengan mata maupun telinga.
Seni lukis sebagai sebuah karya budaya mampu memindahkan obyek, peristiwa, tanda dan imajinasi ke dalam kanvas.
Secara historis seni lukis sangat terkait dengan gambar. Hal ini diperkuat oleh peninggalan pra yang memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu manusia telah membuat gambar-gambar di dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dalam kehidupan
Folklore           : istilah dari abad kesembilan belas untuk menunjuk cerita lisan tradisionaldan pepatah-pepatah petani Eropa, dan kemudian diperlukan sehingga meliputi tradisi lisan yang terdapat di semua masyarakat.
Mitos               : cerita tentang peristiwa-peristiwa semihistoris yang menerangkan masalah-masalah akhir kehidupan manusia.
Pandangan dunia        :konsepsi,yang eksplisit maupun implisit, suatu  masyarakat atau individu, tentang batas-batas serta tata kerja dunia seseorang
Legenda                      : cerita semihistoris yang turun temurun dari jaman                             dahulu, yang menceritakan perbuatan-perbuatan pahlawan, perpindahan penduduk, dan pembentukan adat kebiasaan lokal
Epik                             : cerita lisan yang panjang, kadang-kadang dalam bentuk puisi atau prosa ritmis, yang menceritakan perbuatan-perbuatan besar dalam kehidupan orang yang sebenarnya atau yang ada dalam legenda.
Dongeng                     : cerita kreatif yang diakui sebagai khayalan untuk  hiburan
 Motif                          : situasi cerita dalam dongeng rakyat
Seni musik dalam kerangka kebudayaan tertentu, yang dimulai dalam abad kesembilan belas dengan pengumpulan nyanyian –nyanyian rakyat, telah tumbuh menjadi cabang khusus, yang disebut etnomusikologi.
Etnomusikologi           :studi tentang musik sesuatu masyarakat dalam kerangka kebudayaannya.
Tonalitas                      : dalam musik, sistem skala danmodifikasi-modifikasinya.
Di daerah jawa tengah khusunnya di Surakarta terdapat kesenian yang beragam yang sangat bagus dan mampu membuat seorang yang menonton akan berdecak kagum akan keindahan kesenian di daerah Surakarta.

TARI SRIMPI
Tarian Serimpi merupakan tarian bernuansa mistik yang berasal dari Yogyakarta. Tarian ini diiringi oleh gamelan Jawa. Tarian ini dimainkan oleh empat orang penari wanita. Gerakan tangan yang lambat dan gemulai, merupakan ciri khas dari tarian Serimpi. Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata “sang apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Tarian ini melambangkan bekal untuk kematian (dari arti Sangopati) diperuntukan kepada Belanda.
Tarian yang ditarikan 4 putri itu masing-masing mendapat sebutan : air, api, angin dan bumi/tanah, yang selain melambangkan terjadinya manusia juga melambangkan empat penjuru mata angin. Sedang nama peranannya Batak, Gulu, Dhada dan Buncit. Komposisinya segi empat yang melambangkan tiang Pendopo. Seperti Bedhaya, tari Srimpipun ada yang suci atau sakral yaitu Srimpi Anglir Mendhung. Juga karena lamanya penyajian (60 menit) maka untuk konsumsi masa kini diadakan inovasi.
Contoh Srimpi hasil garapan baru :
      Srimpi Anglirmendhung menjadi 11 menit
      Srimpi Gondokusumo menjadi 15 menit
TARI GAMBYONG
Tari Gambyong merupakan suatu tarian yang disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Ciri khas, selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang dan gending. Instrumen :  Gender, kendang, kenong, kempul, dan gong
Perkembangan  :      
Awal mula istilah Gambyong tampaknya berawal dari nama seorang penari taledhek. Penari yang bernama Gambyong ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta. Penari ini juga dsiebutkan dalam buku "Cariyos Lelampahanipun" karya Suwargi R.Ng. Ronggowarsito (1803-1873) yang mengungkapkan adanya penari ledhek yang bernama Gambyong yang memiliki kemnahiran dalam menari dan kemerduan  dalam suara sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman itu.
Gerak tari
Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan dan kepala. Gerak kepala dan tangan yang halus dan terkendali merupakan spesifikasi dalam tari Gambyong. Arah pandangan mata yang bergerak mengikuti arah gerak tangan dengan memandang  jari-jari tangan ,menjadikan faktor dominan gerak-gerak tangan dalam ekspresi tari Gambyong. Gerak kaki pada saat sikap beridiri dan berjalan mempunyai korelasi yang harmonis.
Sebagai contoh , pada gerak srisig (berdiri dengan jinjit dan langkah-langkah kecil), nacah miring (kaki kiri bergerak ke samping, bergantian atau disusul kaki kanan diletakkan di depan kaki kiri, kengser (gerak kaki ke samping dengan cara bergeser/posisi telapak kaki tetap merapat ke lanati). Gerak kaki yang spsifik pada tari Gambyong adalah gerak embat atau entrag, yaitu posisi lutut yang membuka karena mendhak bergerak ke bawah dan ke atas. Penggarapan pola lantai pada tari Gambyong dilakukan pada peralihan rangklaian gerak, yaitu pada saat transisi rangkaian gerak satu dengan rangkaian gerak berikutnya. Sedangkan perpindahan posisi penari biasanya dilakukan pada gerak penghubung, yaitu srisig, singket ukel karana, kengser, dan nacah miring. Selain itu dilakukan pada rangkaian gerak berjalan (sekaran mlaku) ataupun gerak di tempat (sekaran mandheg).
WAYANG KULIT
Merupakan jenis wayang yang paling populer di masyarakat sampaisaat ini. Wayang Kulit Purwa mengambil cerita dari kisah Mahabarata dan Ramayana. Peraga wayang yang dimainkan oleh seorang dalang terbuat dari lembaran kulit kerbau (atau sapi) yang dipahat menurut bentuk tokoh wayang dan kemudian disungging dengan warna warni yangmencerminkan perlambang karakter dari sang Tokoh.
Agar lembaran wayang itu tidak lemas, digunakan "kerangkapenguat" yang membuatnya kaku. Kerangka itu disebut cempurit, terbuatdari tanduk kerbau atau kulit penyu. Jenis wayang ini tersebar hampir diseluruh Jawa dan daerah transmigrasi, bahkan juga di Suriname di benuaAmerika bagian selatan. Pergelaran Wayang Kulit Purwa diiringi dengan seperangkat gamelan sedangkan penyanyi wanita yang menyanyikangending-gending tertentu, disebut pesinden atau waranggana
KETHOPRAK
            Sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak,sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan. Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam.Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah  Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos(wiracarita): Ramayana dan Mahabharata. Seni pertunjukan Kethoprak sering digunakan untuk menghibur.. Dalam struktur pementasan kethoprak sering kali mengalami sedikit perubahan dari tahun ke tahun. Semakin bervariasi gaya dan lebih atraktif dalam meainkan lakon. Cara pementasannya semakin modern.
Sekilas beberapa urutan struktur pementasan Kethoprak yaitu :
Pertama, pembukaan yang biasanya menampilkan beberapa tarian seperti tari-tarian tradisional sebagai penghibur utama sebelum penampilan kethoprak dimulai. Kedua, penampilan lakon dalam cerita yang disampaikan kethoprak, biasanya bercerita tentang cerita-cerita rakyat, atau seputar kehidupan sehari-hari bahkan cerita-cerita ragam babad. Dengan diiringi instrument-instrument yang sekarang berkembang menggunakan gamelan dengan alat musik barat seperti biola. Kemudian diselingi adegan-adegan lawakan atau lelucon dengan menggunakan dialog tembang dan gancaran. Penampilannya diikuti dengan tarian-tarian yang sering kali dilebih-lebihkan. Tembang yang dinyanyikan seperti pucung dan mijil.
Ada pula adat istiadat dalam budaya jawa atau sering di sebut ritual yang kerap di lakukan oleh masyarakat jawa khusunya di daerah Surakarta. Tentunnya seperti dalam budaya jawa yang berpedoman dari hidup samapi mati ada penghormatannya, yaitu :
Pada saat usia kehamilan 7 bulan, diadakan acara nujuh bulanan atau mitoni.
Ketika bayinya lahir, diadakan slametan, yang dinamakan brokohan.
Acara tedak-siten, yaitu acara dimana bayi yang berusia 245 hari untuk pertama kalinya menginjak tanah. Didalam acara itu si anak di masukkan kedalam kurungan yang sudah dihiasi pernak pernik.
Untuk acara pernikahan, biasanya masyarakat Jawa Tengah melakukan budaya pingit atau tidak boleh saling bertemu bagi mempelai pria dan wanita yang akan menikah.
Sehari sebelum acara pernikahan, biasanya diadakan acara siraman bagi para pengantin. Dimana air siraman tersebut sudah di campur dengan bermacam-macam bunga.
Upacara brobosan, yaitu punya cara melintas di bawah mayat yang sudah di tandu dengan cara berjongkok. Sudah dijelaskan beberapa kebudayaan yang ada di daerah Jawa Tengah khusunya di surakarta. Masih banyak kesenian dan kebudayaan yang di miliki daerah Jawa Tengah ini. Dengan mengetahui kebudayaan yang ada di Indonesia mampu membuat kita bangga dengan kekayaan budaya yang di miliki Negara ini. Dan sebagai generasi yang baik seudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan budaya leluhur agar tidak punah dimakan oleh era modern dan budaya asing yang semakin meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar