ANTROPOLOGI
BAHASA DAN KESENIAN
BAHASA
Bahasa adalah suatu sistem bunyi, yang jika digabungkan menurut
aturan tertentu menimbulkan
arti, yang dapat ditangkap oleh semua orangyang berbicara dalam bahasa itu.
Meskipun manusia pertama-tama bersandar untuk saling kounikasi satu sama lain,
tetapi bahasa bukanlah satu-satunya sarana kamunikasi. Sarana –sarana lain
ialah para bahasa (para-language), yaitu sistem bunyi yang menyertai bahasa,
dan kinesika (kinesics), yaitu sistem gerakan tubuh yang digunakan untuk
menyampaikan pesan (massage).
Ada dua ciri bahasa yang saling bertentangan, yakni
ciri universal dan ciri lokal (unik). Ciri universal bahasa, diantaranya
terletak pada fonologi, morfologi, dan semantik yang ditemukan pada hampir
semua bahasa yang terletak adjektif mengikuti nomina, seperti rumah besar,
jalan besar dan orang pandai yang juga ditemui di berbagai bahasa di dunia.
Sifat universal bahasa dapat juga di temui di persamaan kata pada beberapa
bahasa di dunia. Fakta ini memperkuat dugaan para ahli bahwa pada asal mulanya
bahasa manusia itu adalah satu dan sama.
Sifat lokal (unik) bahasa dapat ditemui pada setiap
daerah dan waktu serta individu. Lingua Franca Indonesia adalah bahasa
Indonesia, tetapi cara setiap orang Indonesia menggunakan bahasa Indonesia
dapat kita tentukan asal usul daerah. Cara orang AMbon berbeda dengan orang
Betawi dalam mengungkapkan sesuatu dalam Bhasa Indonesia. Begitu juga halnya
dengan orang Minahasa, Madura, Batak, Jawa dan sebagainya. Keunikan itu pada
akhirnya membentuk aksen, logat atau dialek yang disebut juga dengan
idiolek-idiolek.
Bahasa
digunakan oleh para anggota suatu masyarakat, yang masing-masing memiliki
kebudayaan sendiri-sendiri. Variabel-variabel sosial, seperti kelas dan status
orang yang menggunakan bahasa akan mempengaruhi cara mereka menggunakan
bahasanya. Disampingmitu, orang berkomunikasi tentang apa yang mempunyai arti
bagi mereka, dan apa yang berarti atau tidak berarti yang ditentukan oleh
kebudayaan mereka.
Kedudukan akan sentral bahasa dalam kebudayaan umat
mausia dengan sendirinya menimbulkan spekuliasi tentang bagaimanakah kiranya
bahasa timbul pertama kalinya. Bahasa merupakan salah satu unsur universal
kebudayaan adalah adanya bahasa yang dipakai oleh seluruh komunitas yang
tersebar di muka bumi. Bahasa sebagai urutan pertama didasari teori, bahwa
bahasa merupakan unsur budaya yang terlebih dulu ada dalam kebudayaan manusia. Bahasa
membantu manusia dalam memahami dan menggunakan simbol, khususnya simbol verbal
dalam pemikiran dan berkomunikasi. Di antara semua bentuk simbol, bahasa
merupakan simbol yang paling rumit, halus dan berkembang. Manusia berdasarkan
kesepakatan bersama dapat menjadikan suatu simbol bagi suatu hal lainnya.
Setiap
bahasa manusia baik itu Inggris,
Cina, Indonesia adalah sarana untuk
menyampaikan informasi dan berbagi pengalaman, baik yang bersifat kultural
maupun individual, dengan orang lain. Karena kita cenderung menganggap bahasa
sebagai sesuatu yang biasa, maka mungkin tidak begitu jelas bagi kita bahwa
bahasa juga merupakan suatu sistem yang memungkinkan kita mengutarakan
keprihatinan, kepercayaan, dan pengertian kita dalam bentuk lambang yang dapat
dipahami dan ditafsir oleh orang lain. Ini terjadi dengan mengambil sejumlah
kecil bunyi,
tidak ada bahasa yang menggunakan lebih dari 100 bunyi, dan menciptakan peraturan untuk
menggabung-gabungkannya sehingga bermakna.
Dalam daerah saya yaitu daerah jawa tengah yaitu
Surakarta tempatnya memiliki corak budaya yaitu bahasa jawa. Bahsa jawa sendiri
ada yang ber logat kasar maupun halus dan biasan nya di daerah Jawa
bagian tengah yang mempunyai bahasa jawa kasar dan halus juga, bahasa jawa
halus kebanyakan berada di kota kota disekitar ibukota jawa tengah ini
contohnya di solo dan di ibukotanya sendiri yaitu di semarang , di DI
Yogyakarta juga memakai bahasa yang halus, sedangkan untuk yang bahasa jawa
kasar berada di kota daerah perbatasan antara jawa barat dan jawa tengah
biasanya di kota daerah sekitar pantai utara dan pantai selatan. Untuk wilayah
jawa timur bahasa jawanya kebanyakan sama dengan bahasa yang ada di jawa tengah
,tapi di daerah barat jawa timur cara bicara didaerah ini agak lantang atau
tegas, bahasa ini terletak berdekatan dengan daerah Madura .Dan ada lagi daerah
Bali yang bahasanya terdengar seperti bahasa jawa tapi jauh sekali berbeda juga
bahasa Nusa tenggara yang terdengar seperti bahasa bali.
Bahasa
Jawa Surakarta adalah dialek bahasa Jawa yang diucapkan di daerah Surakarta dan
sekitarnya. Dialek ini menjadi standar bagi pengajaran bahasa Jawa. Meskipun satu rumpun,
Bahasa Jawa di tiap daerah di Jawa Tengah mempunyai ciri-ciri tersendiri yang
khas mencerminkan dari mana asal Bahasa Jawa tersebut. Untuk istilah
"dingin" di Surakarta menggunakan kata Bahasa Jawa "adem",
sedangkan orang yang tinggal di Semarang menyebutnya "atis".
Contoh bahasa ngoko atau bahasa akrab antar sesame teman : "'Lha piye tho,
aku meh mangkat ning
ra duwe duit." ("Bagaimana
ini, saya akan berangkat tapi tidak punya uang.") "Mbok kowe mesake
aku, dijilehi duit piro wae sak nduwemu. ("Kasihani aku, dipinjami uang
berapa saja yang kamu punya.")
"Sesok
tak baleke yen wis oleh kiriman soko mbakyu ku." ("Besok {dalam waktu yang tidak
bisa ditentukan kapan}
saya kembalikan kalau sudah dapat kiriman dari kakak perempuan saya.").
Contoh bahasa karma atau bahasa yang di gunakan kepada
orang yang di hormati atau yang lebih tua :
A : Assalamualaikum.
B: Waalaikum salam. Monggo.
A: Inggih. (Lenggah wonten kursi)
B: Wonten Nopo, nggih pak?
A: Niku, Kula badhe mundhut Iuran RT.
B: Pinten, nggih?
A: Sedoso ewu, pak.
B: Nggih, kulo pendhetaken yatrane.
Sekedhaaap....
B: Niki yatranipun, pak.
A: Njih Matur Nuwun. Kulo badhe pamit meniko.
B: Oh, nggih. Sami-sami.
KESENIAN
Seni
ialah penggunaan kreatif imajinasi manusia untuk menerangkan, memahami, dan
menikmati kehidupan. Meskipun gagasan tentang seni untuk tujuan yang tidak
berguna dan tidak praktis tampaknya tertanam dalam-dalam dalam pemikiran orang
Barat modern, dalam kebudayaan-kebudayaan lain seni sering digunakan untuk
keperluan yang dianggap penting dan praktis
seni
mencerminkan nilai-nilai kebudayaan dan perhatian rakyat. Ini khususnya berlaku
untuk kesenian verbal-mitos, legenda, dan dongeng-dongeng. Dari sini, para ahli
antropologi dapat mengetahui bagaimana suatu bangsa mengatur dunianya, dan
mengetahui sejarahnya. Demikian juga, musik dan seni rupa, seperti seni patung,
dapat menjadi saarana untuk memahami pandangsn dunia seseorang, dan melalui
studi distribusional, kesenian dapat memberi gambaran tertentu tentang sejarah
suatu bangsa. Di
samping menambah kenikmatan pada hidup sehari-hari, kesenian yangberaneka ragam
mempunyai sejumlah fungsi. Mitos, misalnya, menentukan norma untuk perilaku
yang teratur, dan kesenian verbal pada umumnya meneruskan adat kebiasaan dan
nilai-nilai kebudayaan. Nyanyian juga dapat berfungsi seperti itu, dalam
batas-batas yang ditimbulkan oleh musik. Dan setiap bentuk kesenian dapat
menambah eratnya ikatan solidaritas masyarakat yang bersangkutan.
Kesenian
dipandang dari sudut cara kesenian
sebagai ekspresi hasrat manusia akan keindahan itu dinikmati, maka ada dua
lapangan besar yaitu (a)
seni rupa, atau kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan mata, dan (b) seni suara, atau kesenian
yang dinikmati oleh manusia dengan telinga
Dalam
lapangan seni rupa ada seni patung, seni
relief (seni ukir), seni lukis serta gambar, dan seni rias. Seni musik ada yang
vokal (menyanyi) dan ada yang instrumental (dengan alat bunyi-bunyian), dan seni
sastra lebih khusus terdiri dari rposa dan puisi
Suatu
lapangan kesenian yang meliputi kedua bagian tersebut adalah seni gerak atau
seni tari, karena kesenian ini dapat dinikmati dengan mata maupun telinga.
Seni
lukis sebagai sebuah karya budaya mampu memindahkan obyek, peristiwa, tanda dan
imajinasi ke dalam kanvas.
Secara
historis seni lukis sangat terkait dengan gambar. Hal ini diperkuat oleh
peninggalan pra yang memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu manusia
telah membuat gambar-gambar di dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian
penting dalam kehidupan
Folklore : istilah dari abad kesembilan belas
untuk menunjuk cerita lisan
tradisionaldan pepatah-pepatah petani Eropa, dan kemudian diperlukan sehingga meliputi
tradisi lisan yang terdapat
di semua masyarakat.
Mitos : cerita tentang peristiwa-peristiwa
semihistoris yang menerangkan masalah-masalah akhir kehidupan manusia.
Pandangan
dunia :konsepsi,yang eksplisit
maupun implisit, suatu masyarakat atau
individu, tentang batas-batas serta
tata kerja dunia seseorang
Legenda : cerita semihistoris yang
turun temurun dari jaman dahulu, yang menceritakan perbuatan-perbuatan pahlawan, perpindahan
penduduk, dan pembentukan
adat
kebiasaan lokal
Epik : cerita lisan yang
panjang, kadang-kadang dalam
bentuk
puisi atau prosa ritmis, yang menceritakan perbuatan-perbuatan besar dalam
kehidupan orang yang
sebenarnya atau yang ada
dalam
legenda.
Dongeng : cerita kreatif yang diakui
sebagai khayalan untuk hiburan
Motif :
situasi cerita dalam dongeng rakyat
Seni
musik dalam kerangka kebudayaan tertentu, yang dimulai dalam abad kesembilan
belas dengan pengumpulan nyanyian –nyanyian rakyat, telah tumbuh menjadi cabang
khusus, yang disebut etnomusikologi.
Etnomusikologi :studi tentang musik sesuatu masyarakat dalam kerangka kebudayaannya.
Tonalitas : dalam musik, sistem
skala danmodifikasi-modifikasinya.
Di daerah jawa tengah khusunnya di Surakarta terdapat
kesenian yang beragam yang sangat bagus dan mampu membuat seorang yang menonton
akan berdecak kagum akan keindahan kesenian di daerah Surakarta.
TARI SRIMPI
Tarian Serimpi merupakan tarian bernuansa mistik yang
berasal dari Yogyakarta. Tarian ini diiringi oleh gamelan Jawa. Tarian ini
dimainkan oleh empat orang penari wanita. Gerakan tangan yang lambat dan
gemulai, merupakan ciri khas dari tarian Serimpi. Tarian srimpi sangopati karya
Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang
memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi
sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata “sang apati” sebuah
sebutan bagi calon pengganti raja. Tarian ini melambangkan bekal untuk kematian
(dari arti Sangopati) diperuntukan kepada Belanda.
Tarian yang ditarikan 4 putri itu masing-masing mendapat
sebutan : air, api, angin dan bumi/tanah, yang selain melambangkan terjadinya
manusia juga melambangkan empat penjuru mata angin. Sedang nama peranannya
Batak, Gulu, Dhada dan Buncit. Komposisinya segi empat yang melambangkan tiang
Pendopo. Seperti Bedhaya, tari Srimpipun ada yang suci atau sakral yaitu Srimpi
Anglir Mendhung. Juga karena lamanya penyajian (60 menit) maka untuk konsumsi
masa kini diadakan inovasi.
Contoh Srimpi hasil garapan baru :
Srimpi Anglirmendhung menjadi 11 menit
Srimpi Gondokusumo menjadi 15 menit
TARI GAMBYONG
Tari Gambyong merupakan suatu tarian yang disajikan
untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Ciri khas, selalu
dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si
penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang dan gending. Instrumen : Gender, kendang, kenong, kempul, dan gong
Perkembangan
:
Awal mula istilah Gambyong tampaknya berawal dari nama
seorang penari taledhek. Penari yang bernama Gambyong ini hidup pada zaman
Sunan Paku Buwana IV di Surakarta. Penari ini juga dsiebutkan dalam buku
"Cariyos Lelampahanipun" karya Suwargi R.Ng. Ronggowarsito
(1803-1873) yang mengungkapkan adanya penari ledhek yang bernama Gambyong yang
memiliki kemnahiran dalam menari dan kemerduan
dalam suara sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman itu.
Gerak tari
Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada
penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan dan kepala. Gerak kepala dan tangan yang
halus dan terkendali merupakan spesifikasi dalam tari Gambyong. Arah pandangan
mata yang bergerak mengikuti arah gerak tangan dengan memandang jari-jari tangan ,menjadikan faktor dominan
gerak-gerak tangan dalam ekspresi tari Gambyong. Gerak kaki pada saat sikap
beridiri dan berjalan mempunyai korelasi yang harmonis.
Sebagai contoh , pada gerak srisig (berdiri dengan
jinjit dan langkah-langkah kecil), nacah miring (kaki kiri bergerak ke samping,
bergantian atau disusul kaki kanan diletakkan di depan kaki kiri, kengser
(gerak kaki ke samping dengan cara bergeser/posisi telapak kaki tetap merapat
ke lanati). Gerak kaki yang spsifik pada tari Gambyong adalah gerak embat atau
entrag, yaitu posisi lutut yang membuka karena mendhak bergerak ke bawah dan ke
atas. Penggarapan pola lantai pada tari Gambyong dilakukan pada peralihan
rangklaian gerak, yaitu pada saat transisi rangkaian gerak satu dengan
rangkaian gerak berikutnya. Sedangkan perpindahan posisi penari biasanya
dilakukan pada gerak penghubung, yaitu srisig, singket ukel karana, kengser,
dan nacah miring. Selain itu dilakukan pada rangkaian gerak berjalan (sekaran
mlaku) ataupun gerak di tempat (sekaran mandheg).
WAYANG KULIT
Merupakan jenis wayang yang paling populer di
masyarakat sampaisaat ini. Wayang Kulit Purwa mengambil cerita dari kisah
Mahabarata dan Ramayana. Peraga wayang yang dimainkan oleh seorang dalang
terbuat dari lembaran kulit kerbau (atau sapi) yang dipahat menurut bentuk
tokoh wayang dan kemudian disungging dengan warna warni yangmencerminkan
perlambang karakter dari sang Tokoh.
Agar lembaran wayang itu tidak lemas, digunakan
"kerangkapenguat" yang membuatnya kaku. Kerangka itu disebut
cempurit, terbuatdari tanduk kerbau atau kulit penyu. Jenis wayang ini tersebar
hampir diseluruh Jawa dan daerah transmigrasi, bahkan juga di Suriname di
benuaAmerika bagian selatan. Pergelaran Wayang Kulit Purwa diiringi dengan
seperangkat gamelan sedangkan penyanyi wanita yang menyanyikangending-gending
tertentu, disebut pesinden atau waranggana
KETHOPRAK
Sejenis seni pentas yang berasal dari
Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak,sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu
Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan. Tema cerita dalam sebuah
pertunjukan ketoprak bermacam-macam.Biasanya diambil dari cerita legenda atau
sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita
dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita
epos(wiracarita): Ramayana dan Mahabharata. Seni pertunjukan Kethoprak sering
digunakan untuk menghibur.. Dalam struktur pementasan kethoprak sering kali
mengalami sedikit perubahan dari tahun ke tahun. Semakin bervariasi gaya dan
lebih atraktif dalam meainkan lakon. Cara pementasannya semakin modern.
Sekilas beberapa urutan struktur pementasan Kethoprak
yaitu :
Pertama, pembukaan yang biasanya menampilkan beberapa
tarian seperti tari-tarian tradisional sebagai penghibur utama sebelum
penampilan kethoprak dimulai. Kedua, penampilan lakon dalam cerita yang
disampaikan kethoprak, biasanya bercerita tentang cerita-cerita rakyat, atau
seputar kehidupan sehari-hari bahkan cerita-cerita ragam babad. Dengan diiringi
instrument-instrument yang sekarang berkembang menggunakan gamelan dengan alat
musik barat seperti biola. Kemudian diselingi adegan-adegan lawakan atau
lelucon dengan menggunakan dialog tembang dan gancaran. Penampilannya diikuti
dengan tarian-tarian yang sering kali dilebih-lebihkan. Tembang yang
dinyanyikan seperti pucung dan mijil.
Ada pula adat istiadat dalam budaya jawa atau sering
di sebut ritual yang kerap di lakukan oleh masyarakat jawa khusunya di daerah
Surakarta. Tentunnya seperti dalam budaya jawa yang berpedoman dari hidup
samapi mati ada penghormatannya, yaitu :
Pada saat usia kehamilan 7 bulan, diadakan acara nujuh
bulanan atau mitoni.
Ketika bayinya lahir, diadakan slametan, yang dinamakan
brokohan.
Acara tedak-siten, yaitu acara dimana bayi yang
berusia 245 hari untuk pertama kalinya menginjak tanah. Didalam acara itu si
anak di masukkan kedalam kurungan yang sudah dihiasi pernak pernik.
Untuk acara pernikahan, biasanya masyarakat Jawa
Tengah melakukan budaya pingit atau tidak boleh saling bertemu bagi mempelai
pria dan wanita yang akan menikah.
Sehari sebelum acara pernikahan, biasanya diadakan
acara siraman bagi para pengantin. Dimana air siraman tersebut sudah di campur
dengan bermacam-macam bunga.
Upacara brobosan, yaitu punya cara melintas di bawah
mayat yang sudah di tandu dengan cara berjongkok. Sudah dijelaskan beberapa kebudayaan yang ada di
daerah Jawa Tengah khusunya di surakarta. Masih banyak kesenian dan kebudayaan
yang di miliki daerah Jawa Tengah ini. Dengan mengetahui kebudayaan yang ada di
Indonesia mampu membuat kita bangga dengan kekayaan budaya yang di miliki
Negara ini. Dan sebagai generasi yang baik seudah sepatutnya kita menjaga dan
melestarikan budaya leluhur agar tidak punah dimakan oleh era modern dan budaya
asing yang semakin meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar